Friday, January 6, 2017

Dahsyat! Ada jugak manusia yang tak percaya wujudnya dajjal.


Dajjal, sosok ini masih menjadi sebuah misteri karena banyak kalangan yang masih memperdebatkan tentang tokoh akhir zaman yang satu ini. Dalam banyak hadits Rasulullah, Dajjal dikabarkan akan membawa berbagai macam fitnah akhir zaman yang akan menyesatkan manusia.

Perdebatan tentang wujud asli Dajjal masih berlangsung hingga saat ini, ada yang menganggap bahwa Dajjal adalah sebuah sistem atau ideologi (Amerika dan Yahudi), ada juga yang beranggapan bahwa Dajjal itu bukan manusia, melainkan ia berbentuk monster yang menakutkan. Lalu, apa wujud Dajjal yang sebenarnya? sebuah sistem/ideologi, monster, atau ia seorang manusia?

Beberapa redaksi hadits tentang Dajjal memang cocok dengan anggapan orang-orang yang menganggap bahwa Dajjal adalah bahasa kiasan untuk sistem atau sebuah ideologi. Namun, apa makna kiasan dari tubuh Dajjal yang gemuk dan berambut keriting? Apa karena Amerika itu menguasai perekonomian dunia sehingga disebut cocok dengan kiasan sosok Dajjal yang gemuk itu?

Lalu bagaimana dengan rambut keriting? Apakah berarti Presidennya Obama yang campuran kulit hitam berambut keriting? oleh karena itu jangan seenaknya menyimpulkan bahwa Dajjal itu adalah sebuah simbol atau kiasan terhadap sebuah sistem. Ingatlah bahwa di Amerika juga ada saudara-saudara muslim kita, dan juga di negara-negara Yahudi juga ada saudara-saudara kita juga yang hidup damai dan bahkan bangga dengan negaranya.

Baca Juga: Beram Kayal, Pemain Muslim yang Taat Asal Israel

Selain itu, jika kita melihat keterangan hadits tentang sosok Dajjal, disana Rasulullah menerangkan bahwa Dajjal mirip dengan orang yang hidup pada saat itu yang bernama Abdul 'Uzza bin Qathan atau Ibnul Qathan bin Khuza'ah (dari Bani Khuza'ah).

Jika Dajjal bukan manusia melainkan sebuah sistem, ideologi atau organisasi rahasia Yahudi, lalu apa maksud dari perkataan Rasulullah yang mengatakan bahwa Dajjal itu mirip dengan orang yang hidup pada saat itu yang bernama Abdul 'Uzza bin Qathan?

Ada yang mengatakan bahwa Abdul 'Uzza bin Qathan bin Amr Al-Khuza'i itu berasal dari kalangan Bani Musthaliq dari suku Khuza'ah. Ibunya bernama Halah binti Khuwailid, ada yang mengatakan pula bahwa ia bukanlah sahabat Nabi karena dia telah meninggal pada zaman jahiliah.

Tapi ada yang mengatakan pula bahwa dia merupakan sahabat Nabi karena dia pernah bertemu dengan Rasulullah SAW dan ia juga pemah bertanya sehubungan dengan hadits Dajjal itu kepada Nabi SAW, "Apakah keserupaannya denganku itu membahayakan bagiku?" lalu Rasulullah menjawab, "Tidak, engkau muslim sedang dia kafir.", hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, namun dikatakan dha'if karena ada riwayat Al-Mas'udi yang dicampur dengan hadits lain. Periksa: Ta'liq Ahmad Syakir atas musnad Ahmad 15: 30-31; Al-lshobah Fi Tamyizish-Shahabah 4: 239, dan Fathul-Bari 6: 488 dan 13: 101

Al-Albani berkata: "Hadits ini menunjukkan Dajjal adalah sosok manusia, mempunyai sifat seperti manusia. Rasulullah menyerupakan sosok Dajjal ini dengan Abdul 'Uzza bin Qathan. Hadits ini adalah satu dari sekian banyak dalil yang membatilkan takwil sebagian orang yang menyatakan Dajjal bukanlah sosok tapi simbol/kiasan orang Barat/Eropa berikut kemegahan serta fitnahnya. (Yang benar) Dajjal adalah manusia, fitnahnya lebih besar dari fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits." [Ash-Shahihah, III/191]

"Dajjal adalah seorang pemuda..." [HR. Muslim]

"Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk..." [HR. Bukhari]

"Ia (Jasassah) berkata, "Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita yang kalian bawa!" [HR. Muslim]

"Dajjal tidak punya anak atau keturunan..." [HR. Bukhari]

Baca Juga: Heboh! Lelaki Ini Pernah Melihat dan Bertemu Dajjal

Dari hadits-hadits diatas sudah jelas dan membantah anggapan banyak orang menganggap bahwa Dajjal adalah sebuah sistem, ideologi atau sebuah organisasi. Dan hadits diatas lebih menerangkan ciri fisik Dajjal sebagai sosok manusia.

Selain itu, yang menganggap Dajjal adalah sesosok makhluk yang berjasad atau manusia juga terbagi menjadi berbagai macam topik, seperti:

  1. Dajjal itu makhluk monster/binatang/alien dari segitiga bermuda
  2. Dajjal itu sosok manusia
  3. Dajjal itu satu orang atau sekelompok orang / kaum?
  4. Dajjal itu sosok yang sudah ada sejak dahulu, atau baru akan muncul?

Sebagian orang menganggap bahwa Dajjal adalah sesosok monster atau binatang melata yang mengerikan. Sedangkan orang-orang Nasrani sebagian menganggap bahwa Dajjal adalah 'The Beast' yang tercantum dalam ramalan kitab Wahyu, Kitab Nabi Daniel dan Kitab Nabi Yesaya.

Sedangkan umat Muslim yang menganggap Dajjal adalah monster, mereka mendasar pada hadits yang menceritakan sahabat Rasulullah SAW bernama Tamim Ad-Daari yang bertemu sosok "Al-Jasasah" berupa monster yang berbulu.

"Setelah itu mereka masuk kedalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak." [HR. Muslim]

Maka pendapat yang menganggap bahwa Dajjal adalah sesosok makhluk yang tinggi besar dan berbulu lebat seperti monster ini hanya melihat pada 1 hadits ini saja. Padahal masih banyak sekali ciri fisik Dajjal yang lainnya, sehingga teori ini jelas dapat terbantahkan. Yang benar adalah Dajjal merupakan sosok manusia sedangkan monster atau makhluk berbulu itu adalah makhluk yang berada 1 pulau dengan Dajjal adalha al Jassasah yang memberi keterangan tentang sosok manusia di biara/istana.

Sedangkan yang menganggap bahwa Dajjal adalah sesosok manusia juga ada beberapa perbedaan pendapat, yaitu:

1. Dajjal adalah sekelompok orang atau kaum, anggapan ini juga masih ada berbagai pendapat lain:

  • Dajjal adalah kaum Yahudi
  • Dajjal adalah kaum Nasrani

Sebagian umat Muslim menganggap bahwa Dajjal Al-Masih atau Masihid-Dajjal yaitu yang menutupi ajaran Al-Masih adalah ajaran Nasrani itu sendiri yang telah menyimpang dari ajaran Nabi Isa yang asli.

Sedangkan orang-orang Nasrani menganggap bahwa Dajjal adalah kaum Anti-Kristus. Orang Nasrani menganggap bahwa Dajjal Al-Masih artinya adalah adalah yang menutupi, Dajjal artinya menutupi dan Al-Masih adalah Isa atau Yesus. Sehingga Dajjal Al-Masih oleh orang Nasrani adalah orang, kaum atau kelompok yang Anti-Kristus.

Sedangkan sebagian orang-orang Kristen menganggap bahwa Dajjal adalah orang Islam. Kaum Kristen ekstrim seperti Advent Hari Ketujuh atau Saksi Yehova beranggapan demikian karena isyarat dari kitab Wahyu bahwa The Beast memiliki tanda 666, hal ini adalah isyarat terhadap Alquran yang memiliki 6.666 ayat.

Namun, semua yang menganggap bahwa Dajjal adalah sebuah kelompok atau kaum adalah salah. Karena semua itu bertolak belakang dengan hadits berikut:

Dari Abu Said Al Khudri: "Dajjal tidak punya anak/keturunan..." [HR. Muslim]

Karena disebutkan bahwa Dajjal tidak memiliki keturunan, maka Dajjal bukanlah suatu kaum. Karena jika Dajjal adalah suatu kaum, maka apakah semua kaum tersebut adalah orang yang mandul?

2. Dajjal adalah seseorang atau kaum, ini terbagi menjadi beberapa anggapan:

  • Dajjal adalah penjelmaan Iblis
  • Dajjal adalah Samiri yang dahulu membuat anak lembu
  • Dajjal adalah manusia yang sudah muncul sejak dahulu
  • Dajjal adalah sosok yang belum muncul

Jika ada yang menganggap bahwa Dajjal adalah penjelmaan dari Iblis, maka hal ini adalah sebuah anggapan yang sangatlah salah. Karena Allah telah menyebutkan dengan jelas di dalam Alquran bahwa Iblis itu berasal dari golongan Jin. Dan Iblis adalah salah satu makhluk yang diberikan penangguhan ajal hingga hari kiamat tiba.

Sedangkan Dajjal adalah sosok manusia yang mati sebelum hari kiamat. Ia akan dibunuh oleh Isa Al-Masih yang didukung pula oleh Imam Mahdi. Sehingga jelas bahwa Dajjal bukanlah Iblis.

Sedangkan ada beberapa orang berpendapat bahwa Dajjal adalah Samiri yang hidup pada zaman Nabi Musa A.S. Ia adalah orang yang membuat patung sapi dari emas dan bisa membuatnya hidup bersuara dengan menggunakan sihir.

Muh. Isa Dawud dalam bukunya yang berjudul "Dajjal Muncul dari Segitiga Bermuda", beliau mendasarkan diri pada penafsiran ayat Alquran ketika menjelaskan bahwa Musa mendiamkan Samiri dan hanya menghukumnya dengan mengusirnya, dan tidak membunuhnya.

Lalu beliau berspekulasi dengan teorinya bahwa Samiri inilah yang kemudian dirantai dan ditemukan oleh Sahabat Rasulullah SAW di sebuah pulau misterius, dan Samiri inilah yang nanti akan muncul di masa yang akan datang sebagai Dajjal. Wallahu A'lam.

Tetapi yang jelas jika melihat ciri-ciri fisik Dajjal yang disebutkan Rasulullah dalam hadits, Dajjal itu adalah seorang manusia, bukan sebuah sistem, ideologi, kaum, atau bahkan monster.

No comments:

Post a Comment